Thursday, 26 June 2014

Manajemen Kualitas Air Budidaya Ikan Guppy

Manajemen Kualitas Air Budidaya Ikan Guppy

Penentu utama dalam budidaya ikan adalah kualitas air dan ketersediaan pakan, begitu juga di ikan hias ataupun guppy. Kualitas air yang buruk sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup ikan guppy. Masalah yang biasa terjadi akibat buruknya kualitas air adalah :

1.      Ikan guppy mengalami stress
2.      Kurangnya nafsu makan
3.      Umur ikan relative singkat
4.      Serangan pathogen (penyakit) (baca Penyakit Pada Ikan Guppy dan Penanganannya)
5.      Kuaitas warna ikan menurun
6.      Badan / tubuh ikan guppy jantan bengkok
7.      Ekor melipat
8.      Pertumbuhan bulu/sirip lambat
9.      Kematian massal
Untuk itu kita harus mengetahui kadar standar masing masing kandungan yang terdapat dalam media pembudidayaan ikan guppy. Pamameter Lingkungan Pemeliharaan Ikan Guppy adalah sebagai berikut:

- pH

ikan guppy dapat hidup dengan baik di pH 6,7-7,2, tetapi pertumbuhan ikan guppy dapat optimal. Air tanah indonesia memiliki pH kisaran 7,2-7,4, untuk menanggulangi hal tersebut kita dapat menggunakan daun ketapang. Daun Ketapang tidak dapat langsung di gunakan, kita harus melakukan sterilisasi terlebih dahulu. Pertama tama daun ketapang dari alam harus di rendam dalam air garam terlebih dahulu agar daun ketapang bersih dari bakteri negatif yang terbawa dari alam.Lalu daun ketapang di jemur hingga kering dan jika sudah kering dapat langusng di gunakan. masukkan daun ketapang kedalam media budidaya sampai air berwarna oranye muda, teh encer. Lalu diangkat, jangan biarkan daun ketapang tetap berada di dalam media pemeliharaan ikan guppy, karna jika dibiarkan daun ketapag akan membusuk dan menimbulkan amoniak. Kadar amoniak yang tinggi dapat menjadi racun dan menyebabkan ikan mati.

- DO (kadar Oksigen terlarut dalam air)
 Kandungan oksigen di dalam air harus mencukupi. Untuk media pemeliharaan ikan guppy, misalnya, kandungan yang dibutuhkan sekitar 3 miligram per liter. Kurang kadar oksigen, maka akan menyebabkan kematian ikan.
Kandungan oksigen terkait suhu air, sehingga apabila ada kenaikan suhu air, maka kandungan oksigennya turun, dan demikian sebaliknya.
Banyaknya ikan di dalam media pemeliharaan ikan guppy, serta sirkulasi air yang tidak baik juga menyumbang berkurangnya oksigen. Untuk menjaga kestablian kadar oksigen, buatlah sistem aerasi yang baik.

- Suhu

 Suhu air untuk ikan guppy sama pentingnya untuk ikan di aquarium. Ikan dan tanaman air telah terbukti mentolerir hanya kisaran terbatas suhu air . Faktor penting lain yang harus dipertimbangkan ketika berbicara tentang suhu air adalah konsistensi . Perubahan mendadak dan drastis dalam suhu air sering dapat menyebabkan masalah kesehatan. Untuk ikan guppy , kisaran suhu air yang ideal adalah antara 10-29 ° C ( 50 ° F - 85 ° F ) , dengan burayak ikan guppy berkembang terbaik pada 25,6 ° C ( 78 ° F ) , ikan guppy remaja 24.4 ° C ( 76 ° F ) , dan ikan guppy dewasa  23,3 ° C ( 74 ° F ).
Suhu juga berpengaruh pada pertumbuhan ikan guppy, jika suhu air optimal maka metabolisme ikan guppy pun optimal, nafsu makan ikan tinggi, ikan akan cepat lebih besar.

- Kesadahan
kesadahan air merupakan parameter air penting bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup guppies. namun banyak pemilik akuarium sering mengabaikannya. Ikan berkembang dalam kisaran kesadahan air tertentu, dan ketika tingkat ini tidak tercapai, hal ini dapat menyebabkan stres dan mungkin kematian.
Kesadahan air hanya mengacu pada jumlah mineral terlarut dalam setiap jenis air. Air keras adalah istilah yang digunakan ketika kandungan mineral yang terlarut cukup tinggi , sedangkan air lunak memiliki tingkat kandungan mineral yang rendah.
Adalah penting untuk memperhatikan hubungan yang ada antara pH air dan kekerasan. Air keras biasanya memiliki pH tinggi karena mineral yang ada sebagai penyangga sehingga mengurangi jumlah asam ( pH ) dalam air. Kisaran ideal kesadahan air untuk guppy adalah GH 8-12

-Salinitas

Kadar Salinitas yang optimal untuk media budidaya ikan guppy adalah 1 ppm

- Amoniak

Kadar amoniak yang dapat di tolelir tubuh ikan guppy adalah <0,012 ppm.

- Intensitas Cahaya

Cahaya sangat berpengaruh pada kualitas warna ikan guppy. cahaya dapat merangsang pigmen pigmen warna untuk timbul pada bagian tubuh ikan guppy.
Jika semua parameter di atas dapat terpenuhi maka sudah dapat di pastikan ikan guppy dapat hidup dan berkembang dengan baik. Jika tidak maka kelangsungan hidup guppy dapat terganggu, dan menyebabkan kematian ikan guppy.
 
Kulitas air yang buruk sangat merugikan sekali maka dari itu kita harus dapat mengatasi masalah tersebut. Biasanya saya menggunakan Probiotik (baca Mengatasi Masalah Budidaya Ikan Guppy Dengan Probitik) dan melakukan pergantian air 10 hari sekali. Sebelum mengganti air kita harus menyiapkan air pengganti yang sudah diendapkan minimal selama 48 jam. Serta kita bisa menambahkan sedikit garam untuk membunuh kuman kuman yang terdapat dalam air tersebut. Pergantian air dilakukan dengan cara membuang kotoran kotoran ikan guppy (biasanya saya menggunakan selang/ shifon) serta mengurangi air media budidaya ikan guppy hingga 1,3 bagian. Dengan mejaga kualitas air maka sudah dipastikan budidaya guppy kita akan berhasil.

Sunday, 22 June 2014

Penyakit Pada Ikan Guppy dan Penanganannya

Masalah utama dalam sebuah proses budidaya adalah penyakit. Penyakit biasanya disebabkan oleh kualitas air yang buruk. Penyakit yang umumnya menyerang guppy adalah jamur, virus, bakteri dan parasit. treatment pertama yang harus dilakukan apabila ikan guppy terserang penyakit adalah merubah kondisi lingkungan pemeliharaan ikan guppy, penyakit yang menyerang guppy umumnya penyakit ikan air tawar dan untuk mengatasi masalah tersebut kita dapat menambahkan garam ikan untuk menambah kadar salinitas. penyakit yang menyerang ikan guppy tidak tahan terhadap salinitas yang tinggi, mereka bisa mati ataupun tidak aktif lagi.

Penyakit yang biasa menyerang ikan guppy :

1. Penyakit Bakteri

- Penyakit bintik putih.


Penyebab penyakitnya adalah Ichthyophthirius multifiliis. Penyakit ini sering disebut dengan penyakit "Ich" atau "White spot". Gejala klinis yang ditunjukkannya adalah adanya bintik putih baik pada kulit, sirip, mata dan insang. Biasanya sering terjadi pada ikan ukuran kecil (benih). Kasus infeksinya lebih sering pada kondisi ikan dengan kepadatan tinggi, dengan suhu air rendah (dibawah 25°C).

Penanggulangan parasit ini dapat dengan cara pencegahan yaitu mempertahankan kondisi perairan dalam keadaan yang optimal antara lain cukup oksigen, mengurangi kepadatan serta mempertahankan suhu air pada keadaan otimum. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara merendam ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah pada larutan campuram formalin 25 ml/m3 air dan malachite green oxalat 0.15 g/m3 air selama 24 jam.

- Penyakit Luka kulit sirip dan insang.

Penyakit yang menunjukkan gejala demikian dapat disebabkan oleh bakteri Myxobacteria. Salah satu species yang sering menginfeksi ikan air tawar adalah Flexibacter columnaris. Penyakit ini biasanya terjadi pada ikan yang stress akibat bertambahnya panas atau bertambah dinginnya suhu air.

Luka pada kulit pada awalnya berwarna pucat keputih‑ putihan dan luka tersebut makin lama berkembang menjadi borok yang dalam. Lama‑kelamaan ikan berwarna lebih gelap, gerakannya lamban dan akhirnya mati. Apabila bakteri tersebut menginfeksi insang maka produksi lendir biasanya akan bertambah dan lama‑lama insang ikan akan rontok. Selain itu bakteri ini dapat pula merontokkan sirip ikan.

Penanggulangan penyakit tersebut dapat dengan cara pencegahan yaitu antara lain dengan mempertahankan kualitas air supaya tetap optimal, penerapan sanitasi kolam dan manajemen budidaya yang tepat.

Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa antibiotika yaitu antara lain Oxytetracyclin hydrochlorid 5‑10 mg/l air dengan cara perendaman selama 24 jam. Baytril juga dapat dipakai dengan dosis 8‑10 ml/m3 air dengan cara perendaman selama 24 jam dilakukan dalam wadah penampung.
 

- Penyakit merah

Bakteri garam negatif sering menjadi penyebab utama penyakit bakterial pada ikan air tawar pada umumnya. Aeromonas hydrophila dan Pseudomonas sp. merupakan bakteri yang sering menginfeksi ikan air tawar.

Pada umumnya penyakit ini akan timbul pada ikan yang penanganannya kurang sempurna, pakan yang kurang tepat baik mutu maupun jumlahnya, banyak terinfeksi oleh parasit, serta air kolam yang terlalu subur, serta zat asam yang sangat rendah.

Adapun gejala yang ditunjukkannya adalah warna ikan menjadi lebih gelap, nafsu makan berkurang atau hilang, bergerombol dekat saluran pembuangan, dan kadang‑kadang timbul luka pada kulit jadi kemerah-merahan. Kalau kita membedah ikan yang terinfeksi gejala yang ditunjukkannnya adalah hatinya berwarna pucat, dan pendarahan terjadi pada organ dalam .

Penangulangan dapat dilakukan dengan cara manajemen budidaya yang baik, mengurangi kesuburan kolam, serta pemberian pakan yang tepat baik jumlah maupun mutunya. Selain itu dapat dengan menggunakan vaksin "Hydrovet". Pengobatan dapat dengan menggunakan antibiotika, baik dengan melalui suntikan, melalui makanan ataupun dengan perendaman. Pengobatan dengan melalui suntikan antara lain dengan menggunakan Oxytetracyclin HCl 25‑30 mg/kg ikan diberikan sebanyak 3 kali tiap tiga hari sekali. Pemberian antibiotika dengan melalui makanan dengan menggunakan obat yang sama dengan dosis 50 mg/kg ikan diberikan selama 7‑10 hari berturut‑turut. Perendaman dapat juga dilakukan dengan obat yang sama dengan dosis 5‑10 mg/l air selama 24 jam, atau dengan menggunakan Baytril dosis 8‑10 ml/m3 air selama 24 jam.


- Penyakit Tuberculosis .

Penyakit ini banyak menginfeksi ikan hias dan juga dapat menginfeksi ikan gurame. Bakteri penyebab penyakit ini adalah Mycobacterium fortuitum. Ikan yang terinfeksi menunjukkan gejala adanya bintil-bintil (granuloma) berwarna putih kemerahan pada hati, ginjal, ataupun pada limpha. Gejala luar yang dapat kita amati kadang‑kadang menunjukkan adanya mata yang menonjol (exopthalmos), atau perut yang menggembung. Kalau perut tersebut kita bedah maka akan kelihatan bintil-bintil kecil (tubercle) berwarna putih kemerahan terdapat pada ginjal, hati, maupun limpha.

Penyakit ini relatip agak susah untuk ditanggulangi, kecuali kalau kita dapat mendeteksi secara dini maka kita dapat berikan antibiotika Streptomycin sulfat 20 mg/kg berat ikan dengan melalui pakan dengan pemberian dalam waktu panjang.


- Saprolegnia

Ciri-ciri ikan yang terserang adalah bercak-bercak putih pada kulit ikan. Perawatannya teteskan alkohol metapen dalam  tempat sebanyak 2 tetes dalam satu galon air/4 1,12) liter air. Langkah selanjutnya berikan garam dan biarkan beberapa saat. Berikan hydrogen peroksida untuk membunuh bakteri yang melekat pada jaring ikan selama 15 sampai 30 detik. Atau bisa juga digunakan malachite green atau methyline blue atau acriflavin sebagai disinfektan. Cara perawatan ikan yang terkena infeksi bakteri sebaiknya diberi tambahan ruang sebelum mengobati.  

- Dropsy (Penyakit Kembung)

Ciri-ciri ikan yang terkena peradangan perut antara lain ikan tampak sulit berenang ke dasar. Cara mengatasinya berikan 1 sendok teh garam Inggris tiap 1/2 liter air, dan rendam ikan selama 3 sampai 4 jam, kemudian pindahkan ikan ke dalam tempat yang ketinggian airnya 3 kali tinggi badan ikan. Masih ada beberapa penyakit yang sudah umum diketahui, misalnya kutu atau jarum.



2. Penyakit Jamur


- Jamur Mulut


Ciri ikan yang terkena jamur mulut mudah dilihat dari warna putih yang terletak di depan mulutnya. Jamur putih tersebut  merupakan koloni sangat besar yang menempel pada mulut ikan, sehingga menutup mulut ikan sampai tidak bisa bernapas dan makan dapat menyebabkan ikan mati. Pengobatan menggunakan aureomycin 25 mg untuk 1 galon air tambahkan 1 tetes obat merah dan metopen 2 tetes. 

- Jamur Mahkota
 
Gejalanya adalah munculnya spons berwarna putih pada kepala guppy. Serangan penyakit ini dapat membunuh guppy dalam waktu 3 hari. Pengobatan dilakukan dengan memberikan aeronomicnya sebanyak 100 gram per 10 liter air aquarium.

- Jamur Pada Sirip dan Ekor
 
Gejala ditandai dengan munculnya warna abu-abu dan luka gores pada ekor dan sirip. Agar penyakit ini tidak berkembang suhu air harus dinaikkan dengan menggunakan heater hingga mencapai 23 derajat celcius. Pengobatan dengan memberikan 2 cc methylene blue ke dalam aquarioum berukuran 40 x 40 x 60 cm.

3. Penyakit Virus


- Penyakit Insang

Ciri ikan yang terkena peradangan insang biasanya disebabkan oleh organisme virus. Ciri pada penyakit ini insang membuka, malas makan dan selalu di atas permukaan air. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa bakteri dan jamur dan paling sulit untuk diatasi. Ciri ikan ini jika mati insangnya tampak memerah dan membusuk lebih cepat dari badannya. Beberapa cara yang sudah berhasil dilakukan adalah dengan memberikan metapen mercurochrome direndam beberapa saat secara bersamaan kemudian lakukan perawatan dengan menggunakan air garam dan memberikan tempat yang lebih besar dan luas. 

4. Penyakit Parasit dan Lingkungan

- Anorexia

Anorexia merupakan penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan yang buruk. Penyakit ini ditandai dengan kurangnya nafsu makan ikan, ikan sampai kurus dan akhirnya mati.
Cara menanggulanginya adalah dengan megoptimalkan kualitas air dan memberi makan berupa pakan alami yang ukurannya kecil.

- Penyakit Trichodiniasis

Penyakit ini disebabkan oleh Trichodina sp. Parasit ini banyak terjadi pada ikan ukuran benih terutama apabila ikan berada dalam keadaan stress yang diakibatkan antara lain oleh kepadatan terlalu tinggi penanganan yang kurang sempurna, pemberian pakan yang kurang tepat baik mutu maupun jumlahnya terutama pada keadaan temperatur air turun. Gejala klinis yang ditunjukkannya adalah ikan yang terinfeksi biasanya menggosok-gosokan badannya pada dasar atau dinding bak atau kolam.

Penanggulangan penyakit tsb dapat dilakukan dengan cara pencegahan yaitu antara lain dengan penanganan yang sempurna, penerapan sanitasi wadah, air serta manajemen budidaya yang sempurna. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara perendaman dalam larutan formalin 25 ml/m3 air selama 24 jam, atau Acriflavin dengan dosis 3 mg/l air selama 15 sampai 30 menit yang dilakukan dalam bak atau wadah penampung.


- Penyakit Beludru (Oodiniasis)

Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit Oodinium pillularis, sejenis parasit yang mempunyai bulu cambuk sebagai alat geraknya. Organ tubuh yang dapat terinfeksi adalah kulit, insang dan kadang-kadang insang. Gejala klinis yang ditimbulkannya adalah berupa kulit ikan terasa kasar berwarna kuning kecoklatan. Apabila menginfeksi insang maka ikan akan menunjukkan gejala frekuensi pernafasan makin cepat.

Penanggulangan dapat dilakukan dengan menempatkan ikan yang terinfeksi pada air dengan suhu diatas 33oC selama 24 jam. Pengobatan dapat dilakukan dengan memakai Quinine sulfat 10 mg/l air selama 3 hari. Campuran copper sulfat dan asam citrat sebanyak 1.25 ml larutan stock/l air selama 10 hari (larutan stock dibuat dari 100 mg cooper sulfat ditambah dengan 25 mg asam citrat dilarutkan dalat 100 ml aquadest)


- Penyakit cacing.

Cacing tersebut biasanya terdapat baik pada insang maupun pada kulit ikan. Dactylogyrus sp. dan Gyrodactylus spp., serta Quadriacanthus sp. merupakan parasit yang banyak menyerang ikan budidaya, terutama pada ikan ukuran kecil. Gejala klinis dari ikan yang terinfeksi adalah prekuensi pernafasan/gerakan insang bertambah cepat, ikan berwarna lebih gelap dan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding bak dan lama-lama ikan menjadi kurus.

Penanggulangan parasit ini dapat dengan cara mencegah terjadinya infeksi yaitu antara lain dengan mengurangi padat penebaran. Pengobatan juga dapat dilakukan dengan menggunakan Formalin 150 ml/m3 air, dengan cara perendaman dalam wadah

- Penyakit Paser.

Penyakit ini disebabkan oleh Lernaea cyprinaceae. Stadium infektifnya adalah stadium copepodid. Gejala klinisnya biasanya ditunjukkan dengan adanya jasad parasiter yang sudah dewasa tersebut yang menancap pada badan ikan.

Pengobatan dapat dilakukan dengan perendaman dalam dalam wadah penampung dengan Fenthion 0.25 mg/l air selama 24 jam. Formalin 25 ml/m3 air selama 24 jam dengan cara perendaman. Kedua obat tersebut hanya dapat membunuh parasit pada stadium copepodid.

- Penyakit "kutu ikan".

Parasit ini terkenal dengan nama kutu ikan (fish lice), bergerak sangat cepat, bersifat sebagai parasit obligat. Namun demikian ia hanya dapat bertahan hidup sementara diluar tubuh inangnya.

Selain sebagai parasit, Argulus juga dapat menjadi penyebab timbulnya infeksi kedua antara lain oleh bakteri, jamur maupun virus karena akibat luka gigitannya.

Pengobatan dapat dilakukan dengan merndan ikan yang terinfeksi dalam suatu wadah penampung dengan larutan garam dapur 1.25% selama 10-15 menit.

Itulah beberapa ulasan penyakit yang biasanya menyerang iakn guppy dan ikan hias lainnya. Semoga bermanfaat:)

Budidaya Ikan Guppy

Ikan guppy merupakan salah satu komoditi ikan hias yang memiliki nilai ekonomis cukup baik di kelasnya. Guppy berasal dari Trinidad, Barbados, Guyana, Brasil, dan Asia Tenggara. Ikan yang bersifat omnivora ini menghendaki suhu optimal untuk pemeliharaan sekitar 25-28° C dengan pH sekitar 7,0 dan kekerasan 20° dH. Panjang tubuh maksimal skitar5-6cm. Sirip-sirip ikan ini berwarna-warni sangat cantik dan menarik. Berbagai warna seperti merah, kuning, hijau, biru, maupun kombinasi warna sudah beredar di pasaran. Bentuk ekornya pun menarik, misalnya mirip kipas, membulat, ataupun melebar .Pada jantan, sirip ekor tampil sangat menarik karena lebar dan berwarna kontras. Dalam pemijahan ikan guppy perlu memperhatikan factor-faktor eksternal yang berpengaruh dalam pemijahan itu sendiri. Perbandingan yang digunakan dalam pemijahan ikan guppy jantan dan betina adalah 2 : 6. Dengan perbandingan tersebut dharapkan pemijahan ikan guppy akan menghasilkan larva dengan jumlah dan kualitas yang optimal.  Begitu keluar dari perut induknya, anak-anak gupi telah mampu hidup sendiri. Berenang, mencari makanan, dan menghindari musuh-musuhnya. Anak-anak gupi ini umumnya akan terus bergabung dengan kelompoknya, dan dengan ikan-ikan lain yang lebih besar. Namun gupi yang telah dewasa tidak akan segan-segan memangsa burayak yang berukuran jauh lebih kecil; sehingga apabila dipelihara di akuarium, anak-anak ikan ini perlu dipisahkan dari ikan-ikan dewasa. Burayak-burayak ini, apabila selamat, akan mencapai kedewasaan pada umur satu atau dua bulan saja. Itulah sebabnya ikan ini dengan segera dapat melipat-gandakan jumlah anggota kelompoknya, sehingga dinamai juga ikan seribu.dalam proses pembudidayaannya ikan guppy dapat beranak 1 bula sekali dengan siklus, 7 hari pematangan gonad, 21 hari masa kehamilan. setelah umur kandungan 21 - 23 hari ikan guppy akan beranak.

Guppy berasal dari keluarga Poeciliidae. Ikan ini pertama kali ditemukan di Venezuela, Guyana, dan sebagian kepulauan Karibia pada tahun 1859 oleh Wilhem C.H. Peters, seorang ahli ilmu ikan berkebangsaan Jerman. Awal ditemukannya, ikan hias ini diberi nama ilmiah Lebistes reticulate, lalu diubah kembali menjadi Poecilia reticulate. Nama guppy sendiri diberikan sebagai penghormatan kepada Robert John Lechmere Guppy yang berjasa menemukan jenis guppy,baru dengan warna yang lebih indah daripada guppy-guppy yang telah ada.

Klasifikasi Ilmiah Ikan Guppy

Klasifikasi ilmiah :
Kerajaan               :           Animalia
Filum                    :           Chordata
Kelas                    :           Actinopterygii
Ordo                     :           Cyprinodontiformes
Famili                   :           Poeciliidae
Genus                   :           Poecilia
Spesies                 :           P. reticulata
  
Morfologi Ikan Guppy

Morfologi Ikan Guppy Jantan

 

 Morfologi Ikan Guppy Betina
 

Perawatan Ikan Guppy

Ikan Guppy Sangat rentan terhadap perubahan kualitas air secara spontan maupun rentan terhadap kualitas air yang buruk. Biasanya apabila ikan guppy merasa tidak nyaman akan lingkungannya ikan guppy berenang di permukaan air, dengan gaya berenang seperti orang joget. Tingkah laku demikian disebabkan karena guppy tersebut stress, akibatnya adalah guppy jadi tidak mau makan, lalu guppy akan kekurangan asupan gizi hingga kurun dan akhirnya guppy akan mati karna tidak mau makan. Maka dari itu, kualitas air merupakan hal yang paling penting dalam keberlangsungan usaha budidaya ikan guppy. Jika terjadi demikian jalan terbaik adalah mengganti air guppy dengan air yang sudah diendapkan, jika ingin lebih praktis bisa juga menggunakan air suling/air galon. setelah air di ganti ikan dapat diberi makan dengan makanan yang di sukai oleh ikan guppy contohnya artemia, moina, atau daphnia.

Pamameter Lingkungan Pemeliharaan Ikan Guppy

- Air


air media budiaya harus merupakan air yang telah diendapkan paling sedikit 2 hari 2 malam agar mineral mineral yang terkandung dalam iar yang dapat mengganggu kelangsungan hidup ikan guppy dapat mengenap di bagian bawah media penyimpanan air. Usahakan juga menggunakan air yang berada di bagian atas tong media penyimpanan air, agar mineral mineral yang sudah mengendap di dasar tidak ikut masuk dalam media budidaya ikan guppy. penggantian air dapat di lakukan 2 minggu sekali, setiap 3-5 hari sekali di lakukan penyiponan terhadap feses guppy agar kadar amoniak dalam media budidaya guppy tidak terlalu tinggi.


- pH

ikan guppy dapat hidup dengan baik di pH 6,7-7,2, tetapi pertumbuhan ikan guppy dapat optimal. Air tanah indonesia memiliki pH kisaran 7,2-7,4, untuk menanggulangi hal tersebut kita dapat menggunakan daun ketapang. Daun Ketapang tidak dapat langsung di gunakan, kita harus melakukan sterilisasi terlebih dahulu. Pertama tama daun ketapang dari alam harus di rendam dalam air garam terlebih dahulu agar daun ketapang bersih dari bakteri negatif yang terbawa dari alam.Lalu daun ketapang di jemur hingga kering dan jika sudah kering dapat langusng di gunakan. masukkan daun ketapang kedalam media budidaya sampai air berwarna oranye muda, teh encer. Lalu diangkat, jangan biarkan daun ketapang tetap berada di dalam media pemeliharaan ikan guppy, karna jika dibiarkan daun ketapag akan membusuk dan menimbulkan amoniak. Kadar amoniak yang tinggi dapat menjadi racun dan menyebabkan ikan mati.

- DO (kadar Oksigen terlarut dalam air)

 Kandungan oksigen di dalam air harus mencukupi. Untuk media pemeliharaan ikan guppy, misalnya, kandungan yang dibutuhkan sekitar 3 miligram per liter. Kurang kadar oksigen, maka akan menyebabkan kematian ikan.
Kandungan oksigen terkait suhu air, sehingga apabila ada kenaikan suhu air, maka kandungan oksigennya turun, dan demikian sebaliknya.
Banyaknya ikan di dalam media pemeliharaan ikan guppy, serta sirkulasi air yang tidak baik juga menyumbang berkurangnya oksigen. Untuk menjaga kestablian kadar oksigen, buatlah sistem aerasi yang baik.

- Suhu

 Suhu air untuk ikan guppy sama pentingnya untuk ikan di aquarium. Ikan dan tanaman air telah terbukti mentolerir hanya kisaran terbatas suhu air . Faktor penting lain yang harus dipertimbangkan ketika berbicara tentang suhu air adalah konsistensi . Perubahan mendadak dan drastis dalam suhu air sering dapat menyebabkan masalah kesehatan. Untuk ikan guppy , kisaran suhu air yang ideal adalah antara 10-29 ° C ( 50 ° F - 85 ° F ) , dengan burayak ikan guppy berkembang terbaik pada 25,6 ° C ( 78 ° F ) , ikan guppy remaja 24.4 ° C ( 76 ° F ) , dan ikan guppy dewasa  23,3 ° C ( 74 ° F ).
Suhu juga berpengaruh pada pertumbuhan ikan guppy, jika suhu air optimal maka metabolisme ikan guppy pun optimal, nafsu makan ikan tinggi, ikan akan cepat lebih besar.

- Kesadahan

kesadahan air merupakan parameter air penting bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup guppies. namun banyak pemilik akuarium sering mengabaikannya. Ikan berkembang dalam kisaran kesadahan air tertentu, dan ketika tingkat ini tidak tercapai, hal ini dapat menyebabkan stres dan mungkin kematian.
Kesadahan air hanya mengacu pada jumlah mineral terlarut dalam setiap jenis air. Air keras adalah istilah yang digunakan ketika kandungan mineral yang terlarut cukup tinggi , sedangkan air lunak memiliki tingkat kandungan mineral yang rendah.
Adalah penting untuk memperhatikan hubungan yang ada antara pH air dan kekerasan. Air keras biasanya memiliki pH tinggi karena mineral yang ada sebagai penyangga sehingga mengurangi jumlah asam ( pH ) dalam air. Kisaran ideal kesadahan air untuk guppy adalah GH 8-12
-Salinitas

Kadar Salinitas yang optimal untuk media budidaya ikan guppy adalah 1 ppm

- Amoniak

Kadar amoniak yang dapat di tolelir tubuh ikan guppy adalah <0,012 ppm.

- Intensitas Cahaya

Cahaya sangat berpengaruh pada kualitas warna ikan guppy. cahaya dapat merangsang pigmen pigmen warna untuk timbul pada bagian tubuh ikan guppy.
Jika semua parameter di atas dapat terpenuhi maka sudah dapat di pastikan ikan guppy dapat hidup dan berkembang dengan baik. Jika tidak maka kelangsungan hidup guppy dapat terganggu, dan menyebabkan kematian ikan guppy.
 
Manajemen Pakan

ikan guppy yang dipelihara di dalam akuarium dapat diberikan makanan buatan berupa pellet yang ukurannya disesuaikan dengan bukaan mulut ikan guppy tersebut, dengan frekwensi pemberian pakan 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
Pakan yang baik adalah pakan yang memiliki kandungan protein tinggi. Pakan alami memiliki kandungan protein yang tinggi serta kandungan lain yang di butuhkan guppy. Artemia, Daphnia, Cullex (jentik nyamuk) merpakan pakan yang biasanya di gunakan untuk untuk memberi makan ikan hias. pakan pakan tersebut tergolong baik karna pakan pakan tersebut tergolong dalam jenis crustacean atau memiliki cangkang, cangkang crustacean mengandung zat kitin yang dapat mencerahkan warna pada ikan hias. kelebihan lain pakan alami adalah pakan alami tidak mencemari media pemeliharaan ikan guppy. Kualitas pakan sangat mempengaruhi kecerahan warna dan bentuk ekor pada ikan guppy.

Pemilihan induk ikan guppy

Induk yang akan di pijahkan harus induk yang telah matang gonad. Komposisi protein merupakan faktor esensial yang dibutuhkan ikan untuk pematangan gonad. semakin tinggi protein tersebut maka semakin cepat pula tingkat kematangan gonadnya. Dalam hal ini, pakan sangat berpengaruh pada kematangan gonad. Ikan Guppy biasanya sudah siap memijah pada umur 2,5-3 bulan.
Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh  yang mengembung serta mempunyai warna yang indah.

pemilihan induk sangat berpengaruh terhadap kualitas anak ikan guppy. Bentuk ekor dan dorsal sedangkan untuk bentuk corak dan ketegasan warna dipengaruhi oleh induk jantan. jadi pilihlah indukan yang coraknya bagus, warnanya cerah, dan benytuk ekor dan dorsalnya lebar agar menghasilkan anak yang bagus.

Kualitas warna, kualitas corak, dan bentuk ekor akan mengalami degradasi dari generasi ke generasi, generasi maksimal dalam suatu jenis guppy adalah 6 generasi, jika jenis tersebut di biakkan lebih dari 6 generasi maka kualitas warna, coreak dan bentuk ekor adan menurun. warna cenderung pudar, corak acak ackan dan bentuk ekor kuncup.
maka dari itu, kita harus melakukan peremajaan induk dengan cara mengawinkan induk guppy jenis yang sama tetapi berbeda line. Line merupakan garis keturunan ikan itu berasal. biasanya peternak peternak di indonesia saling bertukar induk agar kualitas ikan guppy mereka tetap terjaga

Pemijahan Ikan Guppy

Pemijahan Ikan Guppy dilakukan pada media apa saja seperti akuarium, bak, baskom, kolam, ataupun stirofoam. Induk jantan dan Induk betina di gabungkan dalam suatu wadah yang airnya sudah di endapkan selama 2 hari 2 malam. Perbandingan jantan dan betina optimal adalah 2:6. jantan diharuskan lebih dari 1 ekor untuk mencegah kejadian terburuk induk guppy mandul dan kefektifan perkawinan jantan betina, jika hanya 1 ekor jantan kemungkinan betina yang terbuahi tidak 100%.

Lalu setelah induk Guppy siap beranak, induk jantan dan induk betina guppy di masukkan ke dalam besek agar anakan ikan guppy tidak dimakan induk ikan guppy. Larva ikan guppy dapat leawt diantara lobang lobang besek. sehinggalarva ikan guppy aman dari ancaman. betina yang hendak bertanak biasanya ditandai dengan menghitamnya gravid spot (bagian belakang perut) dan tingkah laku betina guppy yang gelisah dan suka menyendiri. Setelah beranak induk guppy dipisahkan dengan larvanya ke media yang berbeda.

Perawatan Larva Ikan Guppy
Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 - 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
Setelah mencapai ukuran medium (2 - 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 - 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat merusak kualitas air.
Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh,  karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan  setiap 2 - 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu  penyiphonan sebanyak 10 sampai 20% dapat diganti dengan air yang baru
Seleksi jenis kelamin dapat dilakukan setelah anak ikan Guppy berumur satu bulan dengan cara melihat ciri kelamin sekundernya seperti sirip ekor lebih panjang, warna lebih bagus dan sirip anal yang runcing. Sebagian besar anak ikan betina yang dihasilkan bisa dijual atau dibuang dan sisanya dapat dipelihara lebih lanjut untuk dijadikan calon induk.